Selasa, 06 November 2007

pentingnya kesadaran diri dan teknologi dlm penanganan limbah

Limbah, sebuah kata yang tidak lagi asing untuk didengar. Apa yang dimaksud limbah dan mengapa sering dikaitkan dengan lingkungan. Limbah adalah suatu zat buang sebagai hasil samping dalam suatu proses produksi. Adanya limbah tentu sangat berpengaruh pada lingkungan sekitar karena pada umumnya limbah mengandung senyawa-senyawa kimia yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Limbah mempunyai bermacam-macam bentuk dan berasal dari berbagai sumber. Ada limbah cair, padat dan limbah dalam bentuk gas. Apapun bentuknya, tentunya limbah sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan.

Penyebab terjadinya limbah adalah adanya proses produksi, entah itu berskala kecil maupun besar. Limbah muncul sebagai hasil samping atau zat buang setelah terjadi proses produksi. Contoh limbah yang berskala kecil adalah limbah rumah tangga, sedangkan limbah yang berskala besar adalah limbah dari hasil industri perusahaan-perusahaan besar. Limbah pun juga bermacam-macam, namun yang paling berbahaya adalah limbah yang berasal dari senyawa sintetik. Limbah alami tidak terlalu berbahaya karena keberadaannya akan diuraikan oleh mikroorganisme. Secara umum dampak dari limbah itu sendiri sangat buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Hal ini terjadi karena sifat dari limbah sebagai zat buang yang banyak mengandung senyawa-senyawa toksik. Walaupun tidak semua limbah berbahaya, namun keberadaannya tidak diinginkan.

Lalu bagaimana untuk mengatasi adanya masalah-masalah yang ditimbulkan oleh adanya limbah. Kunci yang paling utama adalah kesadaran diri untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Bayangkan, jika setiap manusia sadar akan pentingnya lingkungan yang sehat dan bersih, tentu adanya limbah tidak akan mendapatkan perhatian yang lebih. Perhatian itu terwujud dalam teknologi pengolahan limbah menjadi bahan-bahan yang mempunyai nilai manfaat.

Banyak hal diupayakan untuk mengatasi adanya limbah baik limbah padat, cair atau gas. Baru-baru ini para ahli menemukan penanganan limbah gas atau seing disebut dengan polusi udara dengan menggunakan teknologi plasma. Di berbagai negara maju termasuk Jepang, teknologi plasma mulai banyak dipergunakan untuk mengolah limbah gas dan cair dari berbagai kegiatan industri domestik, serta dari asap kendaraan bermotor. Sedangkan di negara Eropa dan Amerika berbagai penelitian dari penggunaan teknologi plasma untuk mengolah limbah juga banyak dikembangkan. Prinsip dari teknologi plasma dalam mengatasi kandungan gas NOx atau SOx sangatlah mudah. Plasma terbentuk dari kumpulan elektron bebas, ion serta atom. Aksi-reaksi pada ion dan elektron dalam plasma seperti ionisasi, excitasi dan dissociasi dengan udara bebas disekitarnya berlanjut dengan berbentuk spesies aktif yang mudah bereaksi seperti Ozone, OH, O, NH3 yang memiliki sifat radikal untuk bereaksi dengan senyawa-senyawa yang ada disekitarnya. Spesies aktif yang terbentuk ini kemudian bereaksi dengan gas NOx atau SOx kemudian mengubah serta menguraikannya. Itulah salah satu dari sekian banyaknya teknologi yang diharapkan mampu menangani dampak buruk limbah bagi lingkungan dan kesehatan.

Disini perlu ditekankan bahwa kesadaran untuk menciptakan lingkungan yang bersih dengan penanganan limbah bukanlah pada para ahli atau ilmuwan saja, namun kesadaran diri setiap manusia mulai dari masyarakat, produsen, mahasiswa hingga pemerintah.

· Masyarakat

Dalam hal ini, masyarakat berperan sebagai konsumen. Seharusnya, setiap konsumen memiliki pengetahuan secara umum akan pentingnya menjaga lingkungan yang bersih. Adanya keterkaitan antara kesehatan dengan lingkungan yang bersih harus benar-benar ditanamkan. Meskipun jenis limbah yang dihasilkan oleh masyrakat pada umumnya berskala kecil, namun karena jumlahnya yang banyak, tentu hal ini patut diperhatikan.

· Produsen

Produsen merupakan bagian yang paling berperan dalam menghasilkan limbah yang berbahaya. Sudah seharusnya sebuah perusahaan atau pabrik-pabrik yang memproduksi limbah mempunyai teknologi dan para ahli yang sanggup untuk mengolah limbah yang berbahaya menjadi suatu zat yang aman bagi lingkungan sekitar.

· Pemerintah

Pemerintah dapat disebut sebagai pemegang kendali dalam suatu sistem negara. Adanya limbah berbahaya yang dihasilkan oleh pihak yang bersangkutan harus diperhatikan demi kelancaran suatu negara. Oleh karena itu, sudah seharusnya pemerintah membuat kebijakan dan perturan yang berisi penanganan limbah untuk menjaga lingkungan yang bersih dan sehat.

· Akademisi (Mahasiswa)

Sebagai mahasiswa, kita dituntut untuk kritis menanggapi keadaan di sekitar. Kita memang harus cermat terhadap segala kebijakan pemerintah, tetapi kita harus mempunyai solusi, yaitu dengan terus mengkaji ilmu dan dapat mengaplikasikannya pada masyarakat. Artinya kita bersama-sama ikut dalam usaha menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Dari hal-hal ditas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk menghadapi adanya limbah yang berbahaya bagi lingkungan, maka dibutuhkan kesadaran pada setiap individu untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Selain itu, juga dibutuhkan adanya teknologi guna mengolah limbah menjadi sesuatu yang tidak merusak lingkungan.

Tidak ada komentar: